KEKASIH GELAP
Aku mengenal dia dari seseorang teman baikku saat aku sedang SMA. Teman ku mengenalkan ku kepada temannya. Aku pun berkenalan dengan orang itu. Dia selalu menelpon ku. Saat dia sedang ada di Jakarta aku pun bertemu dengan dia. Dia mengajak ku jalan, nonton dan makan. Disaat itu aku merasakan senang dan nyaman saat bersamanya. Dan sampai suatu saat dia mengatakan kalau dia memiliki perasaan lebih kepada ku. Rasa sayang yang begitu dia ucapkan kepada ku. Tetapi aku bingung dengan semua keadaan ini. Aku dan dia adalah dua mahluk yang berbeda dari segi sosial dan materi. Dia adalah anak yang sudah memiliki masa depan yang cerah. Sedangkan aku jangankan untuk masa depan saat ini pun aku tak tahu apa tujuan dari hidupku. Tetapi dia berusaha untuk menyakinkan ku kalau dia menyanyangi ku bukan dari segi sosial atau materi. Aku pun saat itu yakin untuk menerima dia sebagai pacar ku. Hari-hari ku lalui bersamanya. Saat bersamanya aku tidak pernah sekali pun disakiti olehnya. Aku tak tahu mengapa walaupun dia suka menjelek-jelekan dirinya sendiri aku bisa terima dia. Aku terlanjut sayang sama dia. Sebulan pun berlalu tapi pertemuan aku dan dia harus di akhiri. Dia harus pergi dari Jakarta dan kembali kekotanya yang dulu untuk melanjutkan pendidikan disana. Malam terakhir aku bersamanya dia berpamitan kepada ku. Dan yang tak ku duga dia mengatakan untuk merelakan aku. Sekejap aku terdiam untuk mengerti apa maksud dari perkataannya. Aku bertanya kepada dia apa maksud kamu????
Dia menjawab dengan nada yang lirih kalau dia merelakan aku untuk mencari penggantinya dia. Jujur aku engga sanggup untuk mencari pengganti seperti dia saat itu. Dia rela kalau dia diduakan oleh ku. Tapi aku harus berjanji kalau dia tetap yang pertama ada dihatiku. Tanpa ku sadari air mata ku terjatuh saat itu. Aku engga mau seperti itu. Aku akan tetap menunggu dia sampai dia selesai pendidikan. Tetepi dia melarang aku karena dia tak rela aku menunggu dia. Aku juga engga tahu apa yang buat dia melarang aku untuk menunggunya. Pada saat itu juga waktu ku telah habis bersamanya. Dia harus berangkat untuk kembali kekota asalnya. Semua berakhir tanpa kepastian bagaimana status hubungan ku dengannya. Disaat itu sungguh aku tak rela untuk berpisah darinya. Aku engga sanggup untuk jauh dari nya. Satu minggu pun berlalu tanpa kabar darinya. Dan pada saat malam ku terlelap handphone ku pun berdering dan ketika aku lihat ternyata dia yang menghubungi aku. Perasaanku pun saat itu sangat-sangat senang. Berjam-jam dia menelpon ku. Sampai akhirnya dia menjelaskan status hubungan dia dan aku. Aku sangat senang ketika dia bilang kalau kita masih berpacaran. Tapi dia juga tidak lupa menyuruh ku untuk mencari penggantiya. Aku berfikir tak apalah yang penting aku dan dia masih berpacaran. Sampai suatu ketika dia meminta aku untuk mengatakan sesuatu yang bisa membuat dia benar-benar akan kembali ke Jakarta untukku. Aku pun berkata aku sayang sama kamu aku akan menunggu mu walaupun berat tapi aku akan berusaha keras untuk menunggumu. Tapi perkataan ku itu tidak dapat dan tidak cukup meyakinkan dia. Aku pun sangat-sangat sedih saat itu. Ketika aku bertanya alasan kenapa dia meminta ku untuk mengatakan suatu perkataan yang bisa buat dia mempertahankan aku. Dan dia pun menjawabnya dengan berat hati kalau dia harus memilih antara orang tua nya dan aku. Aku pun tambah tak mengerti apa yang dia katakan. Dan dia menjelaskan bahwa dia telah mempunyai pasangan hidup yang dipilihkan orang tua nya. Saat itu perasaanku sangat hancur tak tahu bagaimana. Dia menjelaskan walaupun dia sudah mempunyai pasangan hidup dia tak menyanyanginya yang dia sayang hanya aku. Tetapi dia bingung untuk menolak perjodohan itu karena itu adalah pilihan orang tuanya. Dia menungkapan perasaannya walau bagaimana pun dan sampai kapaun orang yang dia sayang dan cinta hanya aku. Walaupun dia engga bisa memiliki aku seutuhnya begitu pun aku yang tidak bisa memiliki dia sepenuhnya. Dan dia berkata saat-saat bersama ku adalah saat-saat yang sangat indah yang tidak pernah dia lupakan. Ternyata selama ini aku tahu apa maksud dia sebenarnya mengatakan carilah pengganti dirinya. Engga tau nya maksudnya adalah itu. Aku pun tak bisa berbuat apa-apa. Aku terima dengan ikhlas kalau dia lebih memilih pilihan orang tuanya daripada aku. Aku coba untuk memahami apabila aku ada di posisinya. Mungkin itu hal yang sama yang akan aku lakukan. Dia berkata walaupun aku menjadi kekasih gelapnya tapi aku sangat menerangkan hidupnya walaupun hanya sementara. Aku pun tak tahu kenapa aku tidak merasakan tersakiti saat dia memutuskan aku. Karena aku tahu dia seperti itu bukan karena keinginannya. Tetapi karena keadaan yang mendesak dia berbuat seperti itu. Tetapi walaupun aku dan dia sudah tidak berpacaran tapi hubungan ku dan dia masih berjalan baik sampai sekarang. Hubungan ku dan dia sekarang menjadi seperti kakak dan adik. Dimana kakaknya iu sangat menyanyangi adiknya dan juga sebaliknya seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar